Sabtu, 26 Maret 2011

BANGSA TERNAK UNGGAS

AKADEMI PETERNAKAN KARANGANYAR
(APEKA)
2011/2012



1. Ayam
Dari
beberapa persilangan bangsa ayam di dunia kemudian dikembangkan menjadi beberapa
jenis (tipe) ayam komersil yaitu:
a. Tipe petelur (layer type) yaitu ayam yang dipelihara
untuk diambil telurnya.
b. Tipe pedaging (broiler type) yaitu ayam yang dipelihara
untuk diambil dagingnya.
c. Tipe dwiguna (dual purpose) yaitu ayam yang dipelihara
untuk diambil daging dan telurnya.
A. Ayam
Tipe Petelur
  Untuk
mendapatkan tipe ayam petelur maka beberapa sifat karakteristik yang harus
dimiliki oleh ayam tipe petelur ini. Adapun sifat-sifat yang harus dikembangkan
adalah:
a. Cepat mencapai dewasa kelamin (18 – 20 minggu).
b. Ukuran telur normal (60 – 65 gram).
c. Kualitas telur bagus.
d. Produksi telur per tahun tinggi.
e. Bebas dari sifat mengeram.
f. Daya hidup tinggi dengan tingkat kematian rendah.
g. Bebas dari sifat kanibalisme dan mematuk bulu.
h. Mudah beradaptasi dengan lingkungan.
i. Nilai afkir ayam tinggi.
j. Konversi pakan rendah.
k. Pertumbuhan anak ayam relatif cepat.
l. Harga DOC bersaing.
Dari
sifat-sifat di atas maka bangsa/klas yang sesuai untuk dikembangkan sebagai
ayam petelur adalah sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh lonjng (memanjang).
b. Bobot badan relatif ringan.
c. Tulang ringan.
d. Shank pipih
dan lebar ke samping.
e. Sayap kuat dan dapat terbang.
f. Gerakan lincah dan temperamental serta peka terhadap
perubahan cuaca.
g. Pertumbuhan bulu cepat, pada umur 4 bulan bulu sudah
sempurna.
h. Jengger tumbuh cepat dan masak kelamin pada umur 4,5 –
5 bulan.
i. Produksi telur tinggi (250 – 300 butir/tahun).
j. Bebas dari sifat mengeram.
k. Jarak antara tulang sternum dengan kloaka 4 – 5 jari
dan jarak antara dua tulang pubis minimal 3 – 4 jari.

B. Ayam
Tipe Pedaging
 Mengingat tujuan pemeliharaan ayam tipe
pedaging adalah untuk memproduksi daging, maka beberapa faktor (sifat-sifat)
yang harus diperhatikan adalah:
a. Sifat dan kualitas daging baik (meatness).
b. Laju pertumbuhan dan bobot badan cepat (rate of gain).
c. Warna kulit kuning.
d. Warna bulu putih.
e. Konversi pakan rendah.
f. Bebas kanibalisme.
g. Sehat dan kuat, kaki tak mudah bengkok.
h. Tidak tempramen dan cenderung malas dengan gerakan
lamban.
i. Kemampuan membentuk karkas tinggi.
Dari
beberapa faktor di atas maka sifat yanag harus dipunyai ayam pedaging adalah:
a. Bentuk badan segi empat dan dalam.
b. Bulu luas dan lebar dengan alas dada bulat.
c. Bulu lebat dan agak longgar.
d. Gerakan lambat.
e. Shank bulat
dan tebal.
(Rasyaf, M : 1992)
C. Ayam Tipe Dwiguna
 Ayam ini mempunyai sifat tengah-tengah
yaitu mampu memproduksi telur dan daging, tetapi produksi telur lebih rendah
dibandingkan ayam petelur dan produksi daging lebih rendah dibanding tipe
pedaging, oleh karena itu ayam ini dinamakan tipe dwiguna (dual pupose). Ayam tipe dwiguna ini umumnya berasal dari Amerika.
Dari beberapa tanda spesifik, kadangkala diketemukan penyimpangan dari standard perfection yaitu disqualification yang meliputi antara
lain:
a. Jumlah geligi ujung jengger lebih banyak atau
kadangkala lebih sedikit.
b. Jari atau persendian lutut bengkok.
c. Warna cincin mata tidak sesuai.
d. Kadangkala diketemukan cacat warna bulu.
e. Warna putuh pada cuping telinga pada ayam Amerika dan
Asia
.
f. Bobot badan sering tidak sesuai dengan ukuran standard.
Kaki
dan tulang dada bengkok.
Bangsa-bangsa
ayam terdiri dari ayam bukan ras dan ayam ras.
1. Ayam Bukan Ras (local/Buras)
a. Ayam Bekisar
 Ayam Bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan jantan (gallus
varius
) dan ayam kampung betina/ayam buras (gallus domesticus).
Karakteristik :
§ Ukuran
lebih kecil dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar
daripada induk jantannya (gallus varius).
§ Warna
bulunya hitam kehijauan dan mengkilap.
§ Memiliki
suara yang halus dan cukup indah di dengar.
Ada
tiga jenis ayam bekisar, yaitu :
a) Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial
berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
b) Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi enam, pial
berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
c) Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial
sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.

b. Ayam Pelung
Ayam pelung, salah satu jenis ayam asli
Indonesia, asal Cianjur, Jawa Barat, sekarang tersebar di seluruh Nusantara,
dan bahkan mulai merambah dunia. Dahulu jenis ayam ini adalah peliharaan
kalangan kiai dan bangsawan Cianjur. Dipelihara sejak tahun 1850.
Karakteristik :
§ Ayam
pelung memiliki keunggulan suara mengalun panjang dan merdu
§ Bulunya
mengkilat indah
§ Bobotnya
yang mencapai 5-6 kilogram (untuk pelung jantan).
§ Tinggi,
besar, dan terundul kalau masih kecil.
Ayam pelung mempunyai tiga sifat genetik
unggul. Antara lain, suara kokoknya yang panjang mengalun merdu,
pertumbuhannnya cepat, dan postur tubuhnya yang besar dapat mencapai 5-6 kg
untuk ayam pelung jantan dan 3 kilogram untuk ayam pelung betina dewasa.

c. Ayam Kedu
Ayam Kedu berasal dari
Indonesia
, terdiri dari 4 varietas.
§ Kedu
Kedu: ayam besar, kulit putih dengan jengger besar warna merah atau hitam.
§ Kedu
Cemani: ayam ukuran medium, kulit hitam, jengger hitam
§ Kedu
Hsian: varietas ayam hutan dengan kulit putih dan jengger merah.
§ Kedu
Langya

d. Ayam Cemani
Masih sedikit yang diketahui tentang bangsa
ini. Cemani adalah nama sebuah desa di daerah Solo, Jawa Tengah.
Ayam cemani ditemukan di Jawa Tengah, Jawa
Timur, pulau Madura dan Sumatera. Hasil persilangan dan varian ayam cemani
banyak ditemukan.Ayam Cemani, khususnya yang berwarna hitam legam dapat
memiliki harga jual yang tinggi oleh karena beberapa orang percaya bahwa ayam
tersebut memiliki kekuatan mistik.
Karakteristik :
§ Berat
badan pejantan 1,8 kg, betina 1-1,2 kg.
§ Mereka
memiliki tubuh yang tipis dan padat, jengger tunggal dengan 7 ujung, ekor lurus
dan rata, kaki yang panjang memiliki taju tajam yang panjang.
§ Karakteristik
paling penting dari ayam cemani ini adalah semuanya hitam: bulu hitam dengan
kilau kehijauan, kaki dan kuku hitam, paruh dan lidah hitam, jengger dan pial
hitam, daging dan tulangnya hitam dan  organ dan darahnya berwarna hitam.

e. Ayam Nunukan
Ayam nunukan merupakan ayam asli Kalimantan
Timur. Terdapat tiga jenis yaitu: Black Sumatera, Blue Sumatera dan Splash
Sumatera.
Ayam Sumatra merupakan ayam petelur dengan
telur putih atau berwarna, tetapi dapat juga sebagai unggas pedaging.
Karakteristik :
§ Bulu
hitam, berkilau kehijauan.
§ Jengger
kecil, pial tipis atau tak berpial
§ Mata
besar kecoklatan, kulit wajah berwarna kehitaman.
§ Kaki
hitam mengkilap, dan ayam jantan sering
memiliki taji pada masing-masing kakinya.
§ Kedua
ayam jantan dan betina memiliki ekor yang panjang, tetapi pada yang jantan ekor
lebih menarik panjang menjurai, gemerlap, melengkung, berujung tajam pada bulu
ekor.

f). Ayam
Sentul
 Ayam ini terdapat di daerah Ciamis (Jawa Barat). Berdasarkan warna
bulunya, ayam sentul dibedakan menjadi enam varietas yaitu:
1) Ayam Sentul Kelabu: bulunya berwarna abu-abu.
2) Ayam Sentul Geni :bulunya berwarna abu-abu kemerah-merahan.
3) Ayam Sentul Jambe : bulunya berwarna merah jingga.
4) Ayam Sentul Batu : bulunya berwarna abu-abu keputih-putihan.
5) Ayam Sentul Debu : bulunya berwarna seperti debu.
6) Ayam Sentul Emas : bulunya berwarna bau-abu kekuning-kuningan dengan pola
warna bulunya menarik seperti sisik naga.

g). Ayam
Bangkok
 Berasal dari
Bangkok
(
Thailand
).
 Karakteristik :
ü Badan tinggi, ramping dan tegap.
ü Kepalanya oval seperti bauah pinang.
ü Matanya terkesan sipit dan agak tesebunti.
ü Ayam bangkok jantan dewasa mempunyai bobot 3
– 4,5 Kg, sedangkan betina beratnya 1,6 – 2 Kg.
ü Bertelur 12 butir per musim.
ü Pandai bertarung dengan teknik tinggi

h). Ayam Arab
 Merupakan ayam buras petelur. Dikembangkan di
Batu (
Malang
).
 Karakteristik :
ü Badan berbentuk kotak, jengger berbentuk
wilah dan berwarna merah.
ü Bulu tebal dengan varisai warna bulu dari
leher sampai kepala putih sedikit bertotol-totol, sedangkan dari badan sampai
ekor bertotol-totol.
ü Penjantan mempunyai yinggi 30 cm, betina 22 –
25 cm.
Sifat :
ü Lincah dan riang.
ü Berkokok nyaring
ü Mudah ribut
ü Lari beterbangan jika ketenangannya
terganggu.

i) Ayam Walik
 Termasuk ayam buras.
 Karakteristik :
ü Mempunyai bulu keriting ke arah depan atau
belakang.
ü Variasi bulunya beragam ada putih, hitam,
coklat kemerahan-merahan atau kekuningan-kuningan.
ü Berat badannya di bawah 1 Kg/ekor dan ada
yang beratnya di atas 3 Kg/ekor.
ü Ayam walik dewasa than terhadap perubahn
cuaca, sedangkan yang kecil tidak.
  Spesies ayam walik dibedakan atas tiga
macam yaitu:
1) Walik Sekul :
ditandai dengan seluruh tubuh bulunya terbalik.
2) Walik Sura :
ditandai dengan bulunya berwarna hitam dan keriting relatif sedikit.
3) Walik Tulak :
bulu keriting, berwarna hitam di dadanya, tetapi pada ujung kedua sayap dan
ekornya berwarna putih.
(Marhijanto : 1993)
2. Ayam Ras

  1. Kelas Amerika(Amerika Class)
Ayam kelas
Amerika dikembangkan untuk tujuan dwiguna(Dual Purpose), yaitu memproduksi
telur dan daging. Tanda-tanda umum ayam Amerika adalah warna kulit terang,
kerabang telur coklat, kecuali telur ayam lamona berwarna putih, cuping telinga
putih, shank berwarna kuning, tidak berbulu.
Bangsa ayam kelas Amerika
yang terkenal adalah Plymouth Rock(PR),
Rhode Island Red(RIR), Rhode Island White(RIW), New Hampshire(NH),  White American, Dominique, Java, Lamona,
Jersey Black Giant, Jersey White Giant, Buck Eye,
dan Delawars. Ayam
New Hampshire
dan Plymouth Rock dikembangkan sebagai ayam broiler karena produksi
dagingnya cepat, warna kulit kuning, dan bulu terang. Umumnya, kedua ayam
tersebut disilangkan dengan ayam Cornish
sebagai penghasil ayam broiler.
    1. Ayam Plymouth Rock(PR)
  Ayam Plymouth merupakan ayam yang terkenal
di Amerika. Karakteristi :
  • Badan besar dan panjang dengan proposi daging baik
  • Produksi telur tinggi
  • Jengger tunggal dengan lima gerigi
  • Cincin mata merah
  • Berat jantan 3,5-4,4 kg, betina 2,75-3,5 kg
  • Bulunya putih dan mudah dicabut
  • Kulitnya berwarna kuning
  • Varietas ayam
Plymouth
ini
     yang terkenal adalah Barred Plymouth
     Rock (BPR)
merupakan peresilangan antara ayam Dominique dan Black
Cochin
, White Plymouth Rock, Silver Penceled
     Plymouth Rock, Columbian, Patridge, Buff
dan Blue Plymouth Rock.
    1. Ayam Rhode Island Red(RIR)
Ayam Rhode
Island Red(RIR
) merupakan hasil
persilangan antara Red Malay Games
dan
Shanghai
merah terus disilangkan dengan Brown
Leghorn
, Cornish,
Wyandotte
dan Brahma.Karakteristik :
  • Bulu warna merah coklat
  • Kerabang telur berwarna coklat
  • Cuping telinga berwarna merah,
  • Shank dan kuku berwarna kuning
  • Ekor dan sayap agak gelap
  • Berat jantan 4 kg, betina
         2,5-3,0 kg
  • Konsumsi pakan cukup tinggi(165
         gram/ekor/hari)
  • Varietas ayam Rhode Island Red(RIR) ini yang
         terkenal adalah Singgle Comb Rhode
         Island Red(SCRIR
    ).
    1. Ayam New Hampshire(NH)
Ayam New
Hampshire(NH)
merupakan ayam keturunan ayam Rhode Island Red(RIR)  yang
dikembangkan di
New Hampshire
.
Karateristik :
  • Bulu tumbuh cepat
  • Bulu lebih terang dibandingkan
         RIR
  • Bulu utama coklat dengan bulu
         prnutup ekor hitam dan ujung merah
  • Paruh berwarna merah tanduk
  • Shank dan kuku berwarna kemerah-merahan
  • Cepat mencapai dewasa kelamin
  • Telur besar
  • Kulit kuning
  • Jengger tunggal dengan
lima
     gerigi
  • Ayam ini bila dikawinkan dengan
         ayam Cornish akan menghasilkan ayam broiler
    1. Ayam
Wyandotte
Ayam Wyandotte merupakan keturunan dari ayam Silver Seabright,
Chittagong
, Dark Brahma,
Hamburg
, dan
White Conchin
yang dihasilkan pada abad XIX. Ayam ini dikembangkan sebagai
ayam dwiguna. Untuk pedaging yaitu varietas White
Wyandotte
Karakteristik :
  • Bentuk tubuhnya bulat dengan
         bulu tebal
  • Jengger berbentuk rose
  • Kulit dan kaki berwarna kuning
  • Cuping telinga berwarna merah
  • Kerabang telurnya berwarna
         coklat
  • Apabila inbreeding terlalu lama akan muncul gen lethal yang menyebabkan kematian dan ceeper(kaki pendek)

  1. Kelas Mediteran
Ayam kelas Mediteran terkenal karena bentuk badannya
langsing, cuping telinganya putih, cepat mencapai dewasa kelamin (4-6 bulan),
tidak mengeram, kerabang telur berwarna putih, kaki tidak berbulu, penampilan
nervus, jengger tunggal dan lebar kecuali ayam yang mempunyai jengger Butter Cup dan produksi telurnya cukup
tinggi(284-300 butir/tahun).
Ayam
ini berasal dari Laut Tengah (Mediteran), terutama Italia. Bangsa ayam yang
dikenal dalam kelas ini adalah Leghorn
dari Italia, Minorca dari pulau
minorica, Ancona dari pulau Ancona, Butter Cups dari kepulauan sisilia, Blue Andalusian dan Spanish dari Andalusi, Spanyol.
    1. Ayam Leghorn
Ayam Leghorn berasal dari Italia. Varietas
ayam
Leghorn
yang terkenal adalah Singgle Comb White
Leghorn
. Karakteristi :
  • Bentuk tubuhnya ramping
  • Paruh, kulit dan kaki berwarna
         kuning
  • Bentuk jengger tunggal dengan
lima
     buah gerigi pada bagian depan tegak dan bagian belakang rebah ke
     samping(meskipun ada comb rose)
  • Ekor mencuat membentuk 45
         derajat dengan ekor
  • Berat jantan 2,7-2,9 kg, betina
         2,0-2,25 kg
  • Produksi telur 284-300 butir/ekor/tahun
  • Kulit telur berwarna putih
  • Konsumsi pakan 110 gr/ekor/hari
  • Tahan terhadap temperature panas
  • Sensitive terhadap stress
  • Tidak memiliki sifat mengeram
    1. Ayam Minorca
Ayam
Minorca berasal dari pulau Minorca di laut Mediteran dan merupakan bangsa ayam
terbesar dari kelas Mediteran.
Varietas ayam
Minorca
yang terkenal adalah Singgle Comb White
Minorca
(SCWM), Singgle Comb Black
Minorca
 dan Singgle Comb Buff
Minorca
(SCBM). Karakteristik :
  • Tubuh panjang
  • Dad bulat
  • Punggung panjang dengan lekukan
         halus terhadap leher dan ekor
  • Kulit berwarna putih
  • Jengger tunggal dengan enam
         gerigi
  • Pial besar
  • Berat jantan 3,2-3,6 kg, betina
         2.7-3,0 kg
    1. Ayam Andalusian
Karakteristik
:
  • Ayam Blue Andalusian berwarna biru seperti Blue Plymouth Rock
  • Perbandingan warna bulu hitam :
         biru : putih adalah 1 : 2 : 1
  • Warna kulit putih
  • Paruh berwarna merah
  • Kuku berwarna biru gelap
  • Berat jantan 2,5-3,5 kg, betina
         1,75-2,5 kg
    1. Ayam Ancona
Ayam Ancona berasal dari Italia seperti Leghorn. Karakteristik :
  • Bentuk jengger tunggal dengan lima buah gerigi pada bagian depan tegak
         dan bagian belakang rebah ke samping(meskipun ada comb rose)
  • Warna bulunya hitam kehijau-hijauan dengan bintik-bintuk putih
  • Paruh berwarna kuning dengan
         tepi hitam
  • Berat jantan 2,70-2,95 kg betina
         2,25-2,50 kg
    1. Ayam Butter Cup
Karakteristik
:
  • Bulu berwarna kuning keemasan dengan comb berbentuk piala(cup)
  • Kaki dan jari berwarna hitam
  • Paruh berwarna tanduk terang
  • Pada jantan blu pada kepala, leher dan dada berwarna oranye-merah
         bercahaya, sedangkan bagian lainnya berwarna hitam kehijau-hijauan dengan
         sedikit stripmerah
  • Pada betina bulu kepala berwarna kuning keemasan,bulu sayap, punggung
         dan dada berwarna keemasan dengan gari-garis hitam
  1. Kelas inggris
Ayam Inggris ini dikembangkan sebagai ayam dwiguna.
Termasuk dalam bangsa ayam ini adalah Orpington,
Cornish, australorp, Dorking, Susuex,
dan Red Cup. Tanda spesifik ayam Inggris ini adalah badan besar dan
bentuk daging baik, kulit berwarna putih, kecuali Cornish mempunyai kulit kuning, cuping telinga merah, kerabang
coklat, kecuali Dorking dan Red Cup berkerabang putih, dan mempunyai
sifat mengeram. Cornish jantan
dikawinkan dengan New Hampsphire(NHS) betina
akan menghasilkan ayam broiler. Ayam australorp adalah ayam Orpington yang dikembangkan di
Australia
badan berbentuk mirip dengan ayam Kedu.
    1. Ayam Orpington
Ayam Orpington dikembangkan pertama kali
di
  Orpington
,
Kent
County oleh William Cook. Karakteristik :
  • Tubuh besar dengan bentuk
         panjang, dalam dan bulat
  • Dada penuh
  • Tulang pendek
  • Bulu longgar
  • Jengger single comb
  • Warna kulit putih
  • Telurnya kecil
  • Varietas yang terkenal dari
         jenis ini yaitu : ayam Buff, White,
         Black,
    dan Blue Orpington
    1. Ayam Austrolorp
Dikembangkan di Australia dari “Orpington stock” lebih
kecil dibanding Orpington yang telah beradaptasi. Karakteristik :
  • Badan lebih kecil dari Black
         Orpington
  • Warna bulu hitam dan bulunya
         rapat
  • Jengger tunggal
  • Punggung panjang dan tegak
  • Kaki dan kuku berwarna hitam
         gelap tetapi pada telapak kaki berwarna putih
  • Kerabang berwarna coklat
  • Kemampuan produksi : 364 telur
         dalam 365 hari
  • 1930/40 Crosing (Australorp X
         White Leghorn)
    à “Hyline dan DeKalb”
  • terlihat bersemangat, mata gelap
         dan sangat aktif
  • Black ( berat jantan 3,6 kg,
         betina 2,7 kg)
  • Ayam Australorp sering dikawinkan dengan betina White Leghorn dan menghasilkan Austra White.

    1. Ayam Cornish
Ayam cornis terkenal karena warna kulitnya kuning dan
dikembangkan sebagai ayam broiler. Karakteristik :
  • Badan tertutup bulu yang kompak
         dengan daging baik pada dada maupun paha
  • Bentuk tubuh besar dan dalam
  • Badan besar(compact body) dengan
         otot bagus; kulit kuning; kulit telur cokelat; kaki besar; mata dalam
         dengan kening menonjol; paruh ramping.
  • Agak galak; jantan suka
         bertarung; memiliki sifat kanibal
  • Bulu pendek menutup badan,
         sehingga butuh perlindungan ketika suhu udara dingin
  • Fertilitas rendah, butuh tempat
         yang agak luas untuk exercise daalam mengembangkan ototnya
  • Betina memiliki sifat mengeram
         baik, namun kendala pada bulu yang pendek dan merupakan induk yang
         protektif
  • Anak ayam relative berat
  • Bentuk comb pea kecil
  • Warna kulit, kaki dan jari
         kuning
  • Kerabang berwarna coklat
  • Berat jantan 4,5-4,7 kg, betina
         3,0-3,6 kg
  • Varietas yang terkenl dari ayam
         ini yaitu Dark Cornish, Silver
         Cornish, White Cornish
    dan Buff
         Cornish

    1. Ayam Dorking
Ayam Dorking berasal dari Inggris. Karakteristik :
  • mempunyai
lima
     buah jari, warna kerabang telur putih pink(merah muda). Warna bulu gelap,
     merah, silver, dan putih. Berat pejantan 3,6-5 kg, betina 3,6-4,5 kg
 Bentuk
     badan retraguler dengan kaki pendek, jengger relatif besar
  • Merupakan petelur yang baik,
         memiliki sifat mengeram yang baik, induk
  • induk yang baik dan jinak.
  • Karena warna kulit putih, ayam
         ini tidak populer di U.S dan Eropa.

2. Itik
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek
(bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas
moscha
) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia
hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus
(itik ternak).
Taksonomi
  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Aves
  • Ordo : Anseriformes
  • Familia : Anatidae
  • Genus : Cairina
  • Spesies : C. moschata (Itik liar)
 C.
domesticus
(ternak itik)
Menurut tipenya, itik dapat
dibedakan menjadi atas tiga jenis, yaitu ;
A. Itik Tipe Petelur
Itik
yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil telur yang baik. Contoh
tipe ini yaitu :
a. Itik Indian Runner
Nama lainnya Indische Loopeend
Karakteristik :
§ Warna bulu : Coklat, bintik-bintik coklat, putih
bersih, agak kekuning-kuningan, atau campuran warna-warna tersebut.
§ Kulit telurnya berwarna hijau agak
kebiru-biruan, dan cukup tebal.
§ Kepalanya rata-rata kecil.
§ Mata bening bersinar.
§ Leher ramping, bulat, tegak, badan cukup
langsing.
§ Sayapnya merapat kuat, ujungnya tersusun rapi di
atas pangkal ekor.
§ Di lingkungan tropis menghasilkan telur sekitar
140-250 butir telur/tahun dengan berat telur rata-rata 65 gram/telur.
§ Di lingkungan subtropics dapat menghasilkan
telur sekitar 250-300 butir/tahun dengan berat telur rata-rata 70 gram/telur.
§ Berat pejantan 1,8-2 Kg , betina 1,6-1,8 Kg.
§ Produksi mulai usia 23-24 minggu.
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya.
§ Jalannya mirip itik jawa.
§ Berjalan hampir berdiri.

b. Itik Khaki
Campbell
Persilangan antara jantan rouan dengan itik jawa(Anas
javanica), kemudian keturunannya disilangkan dengan itik liar jantan (Wild Maliard).
Karakteristik
:
§ Itik ini lebih datar dari Indian Runner.
§ Kepala tegak panjang.
§ Mata berwarna coklat tua, penglihatan sangat
tajam.
§ Leher sedikit panjang dan hampir tegak.
§ Badan agak melebar sehingga hampir lurus.
§ Sayap terletak tinggi dan merapat ke badan.
§ Warna bulu umumnya abu-abu agak kecoklatan.
§ Warna bulu, warna paruh bagian atas hijau pekat,
dan bagian bawah hitam.
§ Kulit telurnya berwarna putih dan cukup tebal.
§ Produktifitas telur sekitar 250-280butir/ tahun
dengan berat telur rata-rata 60 gram/telur.
§ Jika disilangkan dengan itik chonburi, produksi
telurnya dapat mencapai 264 butir/tahun dengan berat rata-rata 65-70 gram/butir.
§ Berat pejantan 1,8-2 Kg dan betina 1,6-1,8 Kg.
§ Produksi mulai usia 23-24 minggu.
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya.
§ Berproduksi optimal jika menggunakan sistem
intensif range(Pasture).
§ Kecenderungan mendekati air cukup kecil.

c. Itik Buff Orpington
Merupakan itik hasil seleksi itik
Aylesbury, Indian Runner, Cayuga, dan Rouan yang saling disilangkan.
Karakteristik
:
§ Warna bulu kepala jantannya coklat muda,
betinanya memiliki warna kuning tua (buff).
§ Paruh jantan berwarna kuning, betinanya berwarna
jingga agak kecoklat-coklatan.
§ Matanya berwarna coklat dengan biji mata biru.
§ Kaki dan jarinya jingga.
§ Produksi mulai usia 23-24 minggu.
§ Berat jantan 3,2-3,6 Kg, dan betina 2,3-3,2 Kg.
§ Mampu menghasilkan telur 125-175 butir
telur/tahun dengan berat telur rata-rata 70 gram/butir.
§ Dapat dikategorikan dwiguna.
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya.

d. Itik Cayuga
Berasal dari persilangan antaraitik liar
bulu hitam(Wild Black Duck) dengan
itik hasil penjinakan.
Karakteristik :
· Kulit telurnya berwarna hitam.
· Bulunya hitam agak kehijauan.
· Matanya coklat.
· Badannya baik.
· Kakinya agak hitam.
· Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya.
· Produksi mulai usia 23-24 minggu.
· Mampu memproduksi telur 150-200 butir/tahun
dengan berat telur antara 55-60 gram/butir.

e. 
Itik

Cherry

Valley
Jenis
ini ada dua yaitu : CV 2010 (kulit telurnya berwarna putih) dan CV 2000 (kulit
telurnya berwarna biru).
Karakteristik
:
·  
·  

f. Itik Tegal
 Karakteristik
:
§ Bentuk fisikseperti indian runner.
§ Warna bulu : coklat muda, kuning, keputihan,
coklat muda kehitaman, jarang berwarna putih atau warna lainnya.
§ Memiliki bulu kalung.
§ Berat badan dewasa rata-rata 1,75 kg.
§ Warna paruh dan kaki kemerahan, kehitaman.
§ Produksi telur 250-275 butir/tahun.
§ Dewasa kelamin rata-rata 175 hari.
§ Masa produksi rata-rata 11 bulan /tahun.
§ Berat telur rata-rata 65 gram,warna kerabang
telur putih kehijauan.
§ Ransum itik dewasa rata-rata 130-150 gram/hari

g. Itik Mojosari
Karakteristik :
§ Tanda-tanda fisik seperti itk tagal.
§ Warna kaki dan paruh putih
§ Wrana bulu umumnya coklat kehitaman.
§ Produksi telur rata-rata 230-250 butir/tahun.
§ Berat telur rata-rata 65 gram.
§ Warna kerabang telur putih kehijauan.
§ Berta badan dewasa rata-rata 1.7 kg.
§ Dewasw kelamin rata-rata 175 hari.
§ Masa produksi rata-rata 11 bulan/tahun.
§ Ransum itik dewasa rata-rata 130-170 gram/hari.

h. Itik Albio
Karakteristik :
· Bentukkepala dan leher mirip itik tegal
· Badan agak gamuk kedudukanbadan sekitar 65 derajat condong ke depan
· Warna paruh dan kaki kuning, pada ujungnya ada
segitiga berwarna hitam
· Yang jantan warna paruh dan kakinya lebih suram
· Mata berwarna hitam
· Warna bulunya abu-abu coklat kekuningan dengan
warna hitam pada ujung sayap, ekor, leher, dan kepala
· Yang jantan rata-rata berwarna coklat kehitaman
· Produksi telur rata-rata 220-250 butir/tahun
· Kerabang telur berwarna putih kebiruan
· Berat telur rata-rata 60 gram
· Masa produksi rata-rata 10,5 bulan/tahun
· Berat itik dewasa rata-rata 1,9 kg
· Dewasa kelamin rata-rata 180 hari
· Ransum itik dewasa 140-190 gram/hari
i. Itik Jawa
(Anas
javanica
)
Karakteristik
:
§ Jalannya hampir berdiri tegak, tidak mendatar
§ Memiliki bulu branjangan, berbulu jarakan
§ Dapat dipelihara secara intensif maupun
ekstensif
§ Mempunyai ketahanan hidup tinggi
§ Kepalanya kecil
§ Paruhnya pipih dan tipis
§ Leher relatif panjang
§ Tubuh bulat memanjang dan tegak lurus ke atas
menyerupai botol
§ Jantan memiliki 2-3 bulu yang mecuat melengkung
ke arah depan, sedangkan betinyannya tidak
§ Warna kulit telurnya hijau adak biru dan cukup
tebal
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya
· Dapat berjalan jauh

j. Itik Bali
(Anas
Sp
)
Karakteristik :
§ Biasanya dipelihara secara ekstensif.
§ Mempunyai ketahanan hidup tinggi.
§ Angka kematiannya rendah.
§ Kepala dan leher umumnya kecil, bulat memanjang dan
tegak agak melengkung..
§ Badan ramping dan ekor agak pendek dibanding
itik jawa.
§ Memiliki jambul di kepala.
§ Kulit telurnya hijau agak keabu-abuan dan cukup
tebal.
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya
§ Produksi mulai usia 23-24 minggu

k. Itik Borneo (Anas platurynchos
Borneo
)
Karakteristik :
§ Dapat dipelihara secara intensif maupun
ekstensif.
§ Mempunyai ketahanan hidup tinggi.
§ Bulunya agak keabu-abuan, namun betina berbulu
agakkuning dan yang jantan agak hitam.
§ Ujung bulu berwarna hitam, terutama pada bulu
kepala, leher, dada, dan ekor.
§ Ujung ekor jantan melengkung ke atas.
§ Paruh dan kakinya berwarna kuning.
§ Kulit telur berwarna hijau keabu-abuan dan cukup
tebal.
§ Tidak mempunyai sifat mengerami telurnya.
§ Produksi mulai usia 22-24 minggu.
§ Umumnya berjalan tidak tegak, melainkan agak
membungkuk.

B. Itik Tipe Pedaging
 Itik yang memiliki karakteristik ekomnoi
sebagai penghasil daging yang baik. Contoh tipe ini yaitu :
a. Itik Pekin
 Karakteristik
:
§ Kepalanya bulat dan besar
§ Paruhnya pendek dan lebar
§ Ujung paruhnya ada yang berwarna putih dan
kuning
§ Leher terlihat besar dan gemuk.
§ Dada membusung besar dan bundar.
§ Kakinya pendek, berwarna kuning sampai jingga
agak merah.
§ Jari kuku berwarna putih.
§ Sayapnya kuat terlihat pendek.
§ Ekornya hampir tegak.
§ Warna bulunya putih agak kekuning-kuningan.
§ Jantan memiliki jambul di kepalanya dan bulu
leherbagian tengah agak panjang.
§ Mudah beradaptasi.
§ Keinginan untuk terbang kecil.
§ Pertumbuhannya cepat.
§ Mudah dipelihara.

b. Itik Rouan
Karakteristik :
§ Kepalanya bersih.
§ Paruh agak panjang, datar, dan bagian atas
berwarna kuning-hijau, bagian bawah warna hijau tua sampai hitam kebiru-biruan.
§ Bentuk badan agak mendatar, dengan punggung
terlihat datar.
§ Sayapnya pendek, terlipat rapat agak tinggi di
atas punggung.
§ Kaki pendek.
§ Jari-jarinya berwarna hijau kelabu.
§ Warna bulunya putih-hitam, coklat-putih, atau kombinasi warna tersebut.
§ Biasanya jantan memiliki warna bulu hijau agak
kebiru-biruan, adakalanya agak keabu-abuan.
§ Memiliki warna bulu putih di leher berbentuk
cincin
§ Betinanya berwarna coklat agak merah tua.
§ Pemalas, suka tidur dan rakus.
§ Jinak.

c. Itik Aylesbury
Karakteristik :
§ Kepalanya besar.
§ Mata seluruhnya berwarna hitam gelap.
§ Paruh panjang tampak lurus.
§ Leher tergolong angsing.
§ Tubuh hampir horisontal.
§ Punggung lurus mendatar.
§ Kaki berwarna jingga mengkilat.
§ Warna bulunya putih mulus.

d. Itik Manila (Anas Moschata)
Karakteristik
:
§ Kepalanya besar dan kasar.
§ Paruhnya kecil dan memiliki gelomber.
§ Leher dan tubuhnya membentuk sudut melengkung
dengan punggung memanjang , datar.
§ Dadanya lebar.
§ Sayapnya panjang.
§ Kakinya pendek.
§ Warna bulu biasanya kombinasi antara warna biru
dan putih, tidak jarang hanya memiliki satu warna saja.
§ Telurnya berkerabang putih agak
kekuning-kuningan.
§ Berat telur rata-rata 70 gram/butir.
§ Bulu kepalanya berdiri kalau sedang marah.
§ Masih suka terbang.


3. Menthok
Nama
ilmiahnya adalah C. muscovy. Mentok
peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek.
Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; Nama lain entok atau entog,
basur, itik manila, atau bebek manila. Dalam bahasa
Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck. Asal-usul
mentok peliharaan adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di
mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah
berpaya di sekitar danau dan sungai.
Taksonomi :
§ Kingdom :
Animalia
§ Filum :
Chordata
§ Kelas :
Aves
§ Ordo :
Anseriformes
§ Familia :
Anatidae
§ Genus :
Cairina
§ Spesies : C.
muscovy
  C. scutulata (mentok rimba)
Ciri-ciri :
§ Mentok
berukuran sedang sampai agak besar.
§ Pejantan
liar dapat mencapai 86 cm (ujung paruh hingga ke ujung ekor).
§ Berat
badan bisa sampai 3 kg.
§ Mentok
betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg.
§ Mentok
peliharaan biasanya lebih gemuk, di mana jantan bisa mencapai 7 kg dan betina
mencapai 5 kg.
§ Berwarna
dominan hitam dan putih.
§ mentok
memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna merah dan hitam di sekitar mata dan
wajah.
§ Paruh
gemuk pendek khas bebek, putih kemerahan; kaki gemuk pendek berselaput renang,
abu-abu kehitaman.
§ Ekor
memipih datar agak lebar.
§ Bertelur
hingga kurang-lebih 10 butir, yang dierami oleh betinanya selama sekitar 5
minggu.

Mentok pandai terbang, tetapi mentok
peliharaan hampir tak pernah terbang jauh. Mentok sering terlihat berjalan
bersama kelompoknya, perlahan-lahan, dengan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri
untuk mengimbangi tubuh (
Jw., megal-megol).

4. Puyuh
 Pada saat ini kita baru mengenal beberapa
jenis burung puyuh yang kita pelihara untuk diambil telur maupun dagingnya.
Sebenarnya banyak jenis puyuh yang tersebar di seluruh dunia, termasuk
Indonesia
.
Tetapi, tidak semua puyuh tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil pangan.
 Taksonomi
§ kelas : Aves
§ Ordo  : Galiformes
§ Sub Ordo
 : Phasianoidae
§ Famili  : Phasianidae
§ Sub
Famili  : Phasianinae
§ Genus : Coturnix
§ Species : Coturnix-coturnix Japonica

Beberapa
ini adalah jenis-jenis burung puyuh yang lazim diternakkan.
a).  Coturnix
coturnix japonica
 Puyuh ini termasuk famili Phasianidae dan
Ordo Galiiformes. Unggas ini biasanya ditemukan di hutan belantara. Hidunya
sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
 Karakteristik
:
· Jantan dewasa berbulu cokelat muda pada bagian
atas kerongkongan dan dada merata. Pada betina warnanya lebih terng dan dihiasi
totol-totol.
· Bentuk tubuh betina lebih besar dibanding
jantan.
· Menghasilkan telur 250-300 butir per tahun.
· Betina mulai bertelur umur 35 hari.
· Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih
dengan bintik-bintik hitam, cokelat dan biru.
· Menghasilkan 3-4 generasi pertahun.
· Suaranya cukup keras dan agak berirama, sehingga
bisa dipelihara sebagai song birds
(burung klengenan).

b).  Coturnix
chinensis
(Blue brested Quail)
Di
Indonesia dinamakan puyuh pepekoh. Burung puyuh ini termasuk dalam suku
Phasianidae.
Karakteristik :
· Tubuh mungil, panjang hanya 15 cm.
· Dijumpai pada sawah, alang-alang dan tanah
pertanian yang belum ditanami.
· Makanan berupa biji-bijian kecil dan serangga.
· Bertelur 5-6 butir, telur tua mengkilap dan
bertotol-totol hitam.
· Pada jantan di bagian tenggorokannya terdapat
warna hitam dengan garis lebar berwarna putih, perutnya berwarna cokelat dengan
bagaina sisi dada kiri dan kanan badannya menyambung bulu yang berwarna abu-abu
kebiruan.
· Puyuh betina ewarnanya lebih muda.

c).  Arborophila javanica (Chesnut bellied
Partridge)
 Di Indonesia disebut puyuh gonggong jawa.
 Karakteristik :
· Berukuran sedang
· Panjangnya mencapai 25 cm.
· Hidup di hutan dan
padang
rumput terbuka.
· Umumnya berpasangan/dalam rombongan kecil.
· Makanannya buah-buahan, jagung, chestnut,
serangga dan tempayak.
· Musim kawin selama bulan Januari, Maret, April,
Agustus dan September.
· Bertelur sekitar 2 – 4 butir dan warnanya putih.
· Bulu kemerahan, pada kepala terdapat tanda
berbentuk cincin yanag berwarna hitam.
· Ekornya melengkung ke bawah berwarna abu-abu.
· Sayap berwarna kecoklatan dengan totol-totol
hitam.
· Mata merah, begitu juga kakinya.
· Paruh berwarna hitam

d). Arborophila orientalis (Grey bellied partridge)
 Di
Indonesia disebut puyuh gonggong biasa.
 Karakteristik :
· Tubuh berukuran medium dengan panjang 25 cm.
· Tersebar di daerah China Barat Daya, Asia
Tenggara,
Borneo
,
Sumatra
dan
Jawa Timur.
· Bertelur sekitar 2 – 4 butir.
· Pada leher bagian samping terdapat warna cokelat
gelap dengan strip pada mata.
· Dagu dan kuping yang terletak tersembunyi
berwarna putih.
· Punggung berwarna cokelat dengan garis-garis
hitam, sayap cokelat dengan totol hitam.
· Mata dan kaki berwarna kuning.
· Paruh cokelat kemerahan.
· Suaranya ”wut wut wut wut”

e). Arborophila
bruneopectrus
(Bar backed partridge)
 Nama lain Brown partridge.
 Karakteristik :
· Panjang tubuh 11 cm.
· Tersebar di daerah
China
barat daya, Sunda besar, dan Asia Tenggara.
· Dari tenggorokan sampai dada bagian depan depan
bergaris-garis, bagian dada di atas scapula ditandai hitam, sedangkan pada
bagian dadanya tidak ditandai warna hitam.
· Alisnya berwarna abu-abu
· Kaki kuning sampai merah muda
· Suaranya seperti peluit.

f). Turnix
syvatica
Termasuk
dalam familia Turnicidae dan Ordo Gruiformes. Tersebar di daerah Sapnyol bagian
selatan, Afrika selatan dan
Asia
. Ditemukan di tanah
lapang terbuka dan semak-semak.
 Karakteristik :
· Panjang tubuh 15 cm.
· Jumlah telur kira-kira 4 butir, biasanya telur
ini dierami oleh pejantan sampai 18-19 hari.
· Pada puyuh jantan bagian ats puyuh jantan
berwarna kecokelatan dengan bintik-bintik abu-abu.
· Pada puyuh betina ukuran tubuh lebih besar dan
warnanya lebih menarik.
· Mempunyai 3 jari di kakinya.

g). Rollulus
roulroul
(Puyuh Mahkota)
Termasuk
familio Phasianidae dan Ordo Galiiformes. Terdapat di huatn-hutan
Kalimantan
,
Sumatera
,
Malaysia
dan Muangthai.
Karakteristik :
· Badan bulat dengan panjang 25 cm.
· Telur berwarna putih kekunung-kuningan.
· Pada pejantan terdapat jambul berbentuk mahkota
berwarna merah, dengan warna putih pada pangkal mahkota.
· Suara seperti siulan yang melengking.

h). Capiipepla squamata (Scaled quail)
 Termasuk
Ordo Galiiformes dan Famili Phasianidae. Bermukim di Amerika Utara (sebelah
barat Amerika dan Meksiko).
 Karakteristik :
· Berukuran besar, panjang 25 cm.
· Pada jantan maupun betina bulunya berwarna
cokelat keabu-abuan dengan ornamen abu-abu dan puth mengiasi bagian depan
tubuhnya menyerupai sisik ikan.

i). Lophortix gambelli (Gambels quail)
 Termasuk
Ordo Galiiformes dan Famili Phasianidae.
 Karakteristik :
· Tubuh gemuk pendek tetapi mempunyai kaki yang
kuat.
· Panjang 25 – 28 cm.
· Bertelur sebanyak 9 – 14 butir.
· Pada pejantan terdapat warna cokelat dengan
variasi garis-garis putih.
· Dada berwarna kuning tua diselingi garis lebar
berwarna hitam, sedangkan dibagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerahan.
· Pada depan kepalanya terdapat bulu panjang yang
menyerupai jambul. 

j). Turnix succiator (Barred button quail)
 Dikenal
puyuh yegalan loreng. Tersebar di India, Cina, Jepang dan Asia Tenggara.
Sementara di Indonesia terdapat di Sumatera, Jawa,
Bali
,
Sulawesi
dan Nusa Tenggara.
 Karakteristik :
· Ukuran kecil, panjang 16 cm.
· Bertelur sebanyak 3 – 4 butir, berwarna
keputih-putihan.
· Betina gemar berpoliandri
· Penjantan memilki mahkota berbecak cokelat
· Betina ukuran tubuhnya lebih besar.
· Dagu dan kerongkongan berwarna hitam.
· Suaranya ‘krrrr”

k). Puyuh
Albino
 Diduga
keturunan puyuh umum yang dipelihara orang (Coturnix
Coturnix japonica)
, namun berasal dari gen resesif.
 Karakteristik :
· Matanya merah
· Rasio jantan dan betina mencapai perbandingan 30
: 70
· Warna puti mulus, dengan mata merah menyala
serta paruh dan kaki kuning gading.

l). Collinus virgianus (Bob white)
 Negara asal Amerika Utara. Termasuk Ordo
Galiiformes dan Famili Phasianidae
 Karakteristik :
· Ukuran sedang, panjang 25 cm.
· Bertelur sebanyak 12 – 20 butir.
· Pengeraman 23 – 24 hari.
· Warna bulunya cokelat gelap dan ditandai
lurik-luik putih di bagian dada.
 Perbedaan pokok antara suku Phasinidae
dengan Turnicidae terletak pada jari kakinya. Jari kaki suku Phasinidae ada 4
buah, yang 3 mengarah ke depan dan 1 mengarah ke belakang. Sedangkan Turnicidae
hanya memilki 3 jari yang menghadap ke depan. Ciri khas lain dari suku
Turnicidae adalah sang jantan yangmelakukan tugas mengerami telur-telurnya.
(Listyowati :
2003)
5. Angsa
 Angsa merupakan unggas air yang berfungsi
sebagai unggas air hias, unggas pedaging, penjaga rumah dan meratakan tanaman
pengganggu di perkebunan maupun di halaman. Karena fungsi-fungsi tersebut angsa
banyak dipelihara. Tetapi di Indonesia jarang memanfaatkan daging angsa untuk
konsumsi keluarga, disebabkan karena tidak tega untuk memotong angsa yang
banyak fungsinya itu. Inilah sebabnya angsa tidak berkembang di
Indonesia
sebagai unggas pedaging komersial. Berikut merupakan jenis-jenis angsa pedaging
yang populer.
a) Angsa Toulouse
 Karakteristik :
· Badan lebar, gemuk dan agak pendek.
· Bulunya berwarna abu-abu pada bagian belakang
atas, warna putih keabuan di muka dan putih di bagian belakang bawah.
· Tmubuh cepat dan tubuhnya menyimpan lemak.
· Bobot hidup antara 9-12 Kg.

b) Angsa Emden
 Berasal dari Eropa dan merupakan penghasil
daging yang populer.
 Karakteristik :
· Berbulu putih dengan badan kompak.
· Bertelur hingga 35-40 butir per ekor per tahun.
· Tumbuh cepat dan cepat pula mebncapai dewasa.
· Bobot tubuh dewasa yang dicapai 10-15 Kg.

c) Angsa Cina
 Merupakan angsa terkecil dari dua angsa
sebelumnya danb banyak tersebar di
Asia
, termasuk
Indonesia
.
 Karakteristik :
§ Bertelur cukup banyak 40-65 butir per ekor per
masa produksi.
§ Bobot hidupnya 6-6,5 Kg per ekornya.
§ Tumbuh cepat dan responsif dengan kehidupan
pedesaan.
§ Lebih ramping, lebih lincah dan berdiri tegak.

6. Kalkun
 Taksonomi 
§  Kingdom :Animalia
§ Filum :Chordata
§ Kelas :Aves
§ Ordo :Galliformes
§ Familia :Phasianidae
§ Subfamilia :Meleagridinae
Gray,
1840
§ Genus :Meleagris
Linnaeus, 1758
§ Spesies :M. gallopavo 
  M. ocellata

7. Merpati
Burung
merpati (
Columbia
livia) di samping bertelur juga
mempunyai daging yang cukup banyak penggemarnya. Burung merpati banyak terlihat
di
Indonesia
sebagai
unggas kegemaran. Sedangkan burung merpati komersial untuk produksi daging,
masih aneh di
Indonesia
.
Burung merpati yang ada di
Indonesia
memang tidak dikembangkan sebagi ternak penghasil daging. Merpati Indonesia berasal dari jenis merpati
lokal. Merpati lokal berasal dari merpati liar (Columba livia) yang
telah lama dibudidayakan dan asal penyebarannya dari Eropa.
Merpati mempunyai sifat damai hampir tidak
ada Pack Order dan kanibalisme walaupun ditempatkan dalam satu
kandang, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memilih pasangan sendiri,
bersifat monogami, dan mempunyai sifat sense of location dalam waktu
yang lama dan dalam jarak yang jauh.
 Taksonomi 
§ Kelas : Aves
§ Sub
Kelas : Neornithes
§ Super
Ordo : Columbidae
§ Famili : Columbidae
§ Genus : Columba
§ Spesies : Columba Livia (Levi, 1945)
  C. domestica
Untuk
lebih mengenal beberapa merpati yang ada, akan diuaraikan mengenai jenis-jenis
merpati.
a). Merpati
King
Merupakan
merpati yang gemuk dan telurnya juga lumayan.
Karakteristik :
§ Bdan gemuk, bulunya rapi dan indah.
§ King dewasa mencapai bobot 750 - 850 gram dan
King muda mencapai 700-800 gram per ekor.
§ Menghasilkan 12 - 15 keturunan per tahun
produksi.
§ Berbulu biru, merah, kuning atau kombinasinya.
§ Ukuran tubuh relatif sama.

b). Merpati
Carneau
 Karakteristik :
§ Bentuk tubuh dan ukuran lebih kecil dari merpati
King.
§ Bobot hidup dewasa dapat mencapai 650 - 750 gram
per ekor dan pada merpati Carneau muda mencapai 630 - 720 gram per ekor.
§ Berbulu merah, hitam, kuning, putih, atau
kombinasinya.

c). Merpati
Swiss Mondain
 Dikembangkan
di Amerika Serikat dan hasil persilangan dari beberapa merpati komersial tanpa
mengikut sertakan merpati alami.
 Karakteristik :
§ Bobot hidup antara 300 – 450 gram per ekore
untuk yang dewasa, sedangkan untuk yang muda 250 – 300 gram.
§ Tubuh agak besar
§ Dadanya lebar dan dalam
§ Badannya lebih panjang dari merpati King.
§ Warna bulunya putih.

d). Merpati
French Mondain
 Merpati ini merupakan tipe pedaging.
Dengan tubuh yang besar, dada yang lebar; kompak dan membusung; menjorok ke
muka atas, memperlihatkan merpatiu ini sebagi penghasil daging yang baik.

e). Merpati
Giant Hormer
 Selain
penghasil daging, jumlah telur yang dihasilkan merpati ini lumayan. Karena
telur yang dihasilkan cukup banyak berarti anak yang dihasilkan juga banyak.
Tetapi bobot hidup per ekornya lebih kecil. 
(Sutejo : 1998)



Apa potensi produksi Unggas petelur dan pedaging

Perbedaan Susunan Protein dan Lemak dari Berbagai Telur Unggas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Jenis Unggas
 
 
Protein
 
(%)
 
 
Lemak
 
(%)
 
 
Karbohidrat
 
(%)
 
 
Abu
 
(%)
 
 
Ayam Ras
 
 
12,7
 
 
11,3
 
 
0,9
 
 
1,0
 
 
Ayam Buras
 
 
13,4
 
 
10,3
 
 
0,9
 
 
1,0
 
 
Itik
 
 
13,3
 
 
14,5
 
 
0,7
 
 
1,1
 
 
Angsa
 
 
13,9
 
 
13,3
 
 
1,5
 
 
1,1
 
 
Merpati
 
 
13,8
 
 
12,0
 
 
0,8
 
 
0,9
 
 
Kalkun
 
 
13,1
 
 
11,8
 
 
1,7
 
 
0,8
 
 
Puyuh
 
 
13,1
 
 
11,1
 
 
1,0
 
 
1,1
 
Sumber: Woodard, et all,1973 dan Sastry, et
all.1982

Kemampuan Produksi Beberapa Macam Unggas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Jenis Unggas
 
 
Rata-rata mengeram
 
 
Produksi telur maksimum per tahun
 
 
Ayam Petelur
 
 
10 - 14
 
 
300 – 360
 
 
Ayam Broiler
 
 
10 - 14
 
 
190 – 200
 
 
Itik
 
 
14 – 20
 
 
250 – 310
 
 
Bebek
 
 
14 – 20
 
 
120
 
 
Kalkun
 
 
15 – 20
 
 
220
 
 
Angsa
 
 
12 – 15
 
 
100
 
 
Puyuh
 
 
12 – 20
 
 
130 – 300
 
 
Merpati
 
 
2
 
 
50
 
Sumber: Campbell and Lasley, 1977


Tidak ada komentar:

Posting Komentar